Kau Terbaik, Lizna

Kali ini gue mau nulis tentang temen gue yang bernama Sofra Lizna Marsadeluna, nama sebenarnya sih Sofra Lizna Marsalena. Tapi karena pernah ada lelaki satu kelas di kampus yang naksir sama dia dan memberi nama itu, makanya sampai sekarangpun gue beranggapan Marsadeluna adalah nama aslinya muahahahahaa.
Jadi sebenarnya juga, gue mau posting tulisan ini pas tanggal 28 februari, tepat pas tanggal lahirnya. Tapi apa mau dikata, gue gak sempet cyiin. Tulisan ini, yaa anggap aja sebagai kado ya, Na 😘


Sofra Lizna Marsalena, dia teman satu kelas di tahun pertama masuk kuliah. suaranya yang agak nyaring bisa kedengeran sampai jarak 5 kelas panjanganya hahahaha. Selain Lizna ada juga beberapa teman lainnya, yaa kalian bisa baca di blog lama gue yang ada di postingan pertama di blog ini.

Sebenarnya gue dan Lizna dekat karena satu kelas, main bareng, ngerjain tugas bareng. Tapi gue mulai merasa 1 hati karena dia juga suka berorganisasi, yaa pacar gue saat itu akademisi banget dan teman satu kelas pun gak ada yang ikut organisasi lagi selain Lizna. Singkat cerita setelah putus dari pacar gue saat itu, gue mulai mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan di kampus, hampir semua (lebbay, padahal cuma 5 dari 100 kegiatan), aah darah muda gue terasa mendidih. Kenal banyak orang dan akhirnya ketemu dengan suami di salah satu kegiatan itu. Dunia perkampusan terasa begitu nyaman dan tenang walau banyak tugas menghadang. Lalu tiba-tiba Tuhan menguji derajat keluarga gue, nyokap pun sakit dan sering banget keluar-masuk rumah sakit.

Disaat gue lagi butuh konsentrasi dan motivasi untuk fokus kuliah, gue mencoba untuk menemukan itu dipikiran gue sendiri. Susah? Yaa susah banget, tapi untung ada beberapa teman gue yang mengerti, dan malah ada beberapa teman gue yang pergi. Gue gak pernah cerita sama siapapun tentang hal yang gue rasakan saat itu, termasuk sama suami dan bokap. Tapi beberapa teman gue yang masih berdiri di samping gue, mereka tahu apa yang gue rasain dan bertenggang rasa sama gue, tanpa nuntut gue harus jalan bareng, tanpa bertanya gue kenapa, yang mereka tanyakan cuma "gimana nyokap, sehat kan?" Salah satu nya ya Lizna ini. Setelah cerita-cerita, ternyata Alm. Bokapnya Lizna juga sakit, butuh protein lebih banyak dari kita-kita agar hemoglobin-nya tetap stabil supaya gak transfusi darah melulu.

Lizna, mungkin dia bukan seorang manusia yang sempurna, yang cukup baik untuk disandangkan untuk jadi teman terbaik, tapi setidaknya dia tidak pernah berpikir kalau gue itu pergi ninggalin temen demi organisasi, gak pernah berpikir kalau gue itu "lupa temen" karena jarang kumpul. Yaa karena dia tau kalau gue memang gak bisa kumpul, bahkan menulis Penulisan Ilmiah untuk persyaratan lulus S1 pun gue menulisnya di rumah sakit ketika nyokap dirawat. Oiya, pernah suatu hari Arif nanya "Teman dekat kamu pada kemana? mereka gak tau kalo mamah sakit? katanya teman deket, tapi masa gak bisa jenguk ibu temennya sendiri yang udah beberapa kali masuk rumah sakit?"
Seketika pikiran gue melayang, siapa aja teman dan sanak saudara yang sudah jenguk nyokap, yang sudah nanyain kabar nyokap walau basa-basi busuk. Dan seleksi alam pun dimulai, gue mulai dekat dengan teman yang memang peduli, gue tahu teman baik itu seperti apa, bukan yang hanya ada untuk kumpul ketemu makan bareng dan kemana-mana bareng. Salah satu nya Lizna, dan masih banyak lagi yang belum saatnya gue sebutin, karena postingan ini memang khusus untuk Lizna.

Lizna, loe memang bukan teman yang selalu nyenengin, bukan teman yang selalu ada buat temannya, tapi terima kasih banget loe bisa mengerti keadaan gue. Yaa mungkin karena kita merasakan hal yang sama, berjuang untuk menjadi manusia terdidik dan berikhtiar untuk kesembuhan orang tua kita disaat yang bersamaan. Semoga orangtua kita bisa tersenyum bahagia di Syurga-Nya melihat kita saat ini. Dan spesial, makasih untuk Lizna dan Gamma karena sudah nemenin gue dari malam sebelum akad dan mendampingi gue di hari akad gue dan Arif, serta Bismi, Ucha, dan Anita yang udah jadi bridesmaid tercantik gue di acara resepsi, dan saudara, tetangga, dan teman-teman lainnya atas bantuan dan yang sudah datang dan memberi doa restu. Gue gak akan lupa sama kebaikan kalian. Gue gak bisa balas, semoga Allah membalas kebaikan kalian berlipat-lipat. Aamiin.

Pengantin Baru Cyiin


Arif - Aii - Lizna - Gamma


Happy birthday Lizna, cuma itu yang bisa gue ucapkan. Gue gak bisa memberi kado yang bagus sesuai ekspektasi loe, Na. Gue cuma bisa berdoa biar loe bisa cepet lulus S2 nya dan dipermudah untuk dipersatukan secepatnya sama jodoh yang udah Allah persiapkan untuk loe. Untuk Irwan, pliiss Lizna emang agak alay dan rewel plus berisik banget. Tapi yaa itu lah dia, kalo gak nyaring ya bukan Lizna 😉

Note: untuk teman terbaik gue lainnya, plis jangan baper. Ada saatnya gue akan menulis tentang kalian.

With Love,
Aii

Komentar

Postingan Populer