Sebuah Cita-Cita

Cita-cita, klasik yaa kata ini. Kata yang mempunyai arti dan makna yang luar biasa bagi aku, kalau menurut oranglain mungkin hanya sebuah jenis pekerjaan di masa ia dewasa, tapi untukku lebih dari kata "dewasa".

Sedari aku kecil bahkan sebelum aku sekolahpun aku sudah mempunyai cita-cita, yaitu menjadi seorang dokter, dokter spesialis anak. Keinginan itu bukan hanya angan tapi juga harapan dan doa, mungkin karena dari kecil aku sering bolak balik rumah sakit hanya untuk kontrol paru-paru ku, maka akupun ingin sekali menyembuhkan oranglain. Seorang Dokter, kata ini terus ada di otakku sampai aku kelas 3 SMA. Tetapi dengan berbagai pertimbangan seperti biaya dan otak yang pas-pasan maka akupun mulai banting setir untuk mencari jurusan untuk kuliahku nanti. Berbagai brosur universitas swasta yang memang terkenal bagus aku ambil. Alhamdulillah kedua orangtuaku memberikan seluruh hak memilih kampus dan jurusan sesuai minatku asalkan aku harus bertanggungjawab. Maka aku memilih Universitas Gunadarma dengan jurusan Teknik Informatika untuk cadangan kampus swasta nya yaa kalau-kalau aku gak lolos SNMPTN, daaaann yaa memang aku gak lolos SNMPTN hahahahaaa.


Kehidupan perkuliahan itu menyenangkan sekaligus bikin sakit hati. Dari sisi menyenangkan aku seperti dimanjakan oleh senior-senior yang aku kenal di kampus karena jika aku ada tugas membuat program dan minta diajarin oleh senior maka programnya pun sudah jadi (mau belajar apa kalau terus begini mulu, huuuuhh), santai, dan pakai baju bebas hahaha. Naah dari sisi sakit hatinya pun nilai-nilaiku anjlook, selama di sekolah menengah aku tidak pernah mendapat nilai di bawah 6 untuk hampir semua mata pelajaran, di kampus aku pernah mendapatkan nilai 4 untuk matematika. Bagaimana mungkin matematika yang selama ini adalah mata pelajaran favoritku malah dapat nilai jelek banget. Yaa mungkin karena aku terlalu santai, mungkin dari awal perkuliahan pikiranku sudah ter-mindset "GUE SALAH JURUSAN"!

Di awal semester 6 tiba-tiba aku terpikir tentang apa pekerjaanku nanti, aku gak mau kerja jadi programmer di suatu perusahaan swasta, aku gak mau menjadi pekerja kontrak, aku gak mau cuma dirumah untuk menjadi ibu rumah tangga biasa, aku mau punya pekerjaan tetap yang dapat membuatku terus aktif mengembangkan otakku dan hobby ku yang gak bisa diem ini. Yaa tiba-tiba terlintas dibenak "bagaimana jika menjadi PNS, kayaknya seru" langsung ku amini dalam hati tanpa ada rasa emosi untuk segera mencapainya. Life is never flat, yuups tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi 5 menit ke depan.

Alhamdulillah aku lulus tepat waktu, aku mulai mengubah cita-citaku. Iyaa cita-cita itu bisa diubah seiring kamu masih hidup di dunia ini. Menjadi anak yang dapat membanggakan kedua orangtuanya dunia dan akhirat dan berguna bagi sesama, iyaa itu aja sudah cukup untukku. Tapi coba direnungkan dalam hati, cita-cita itu adalah doa. Jika kamu hanya ingin sukses, belum tentu kesuksesanmu dapat membuat orang-orang sekeliling mu ikut senang.

Terima kasih untuk semua orang yang telah mendoakan yang terbaik untukku
Terima kasih untuk semua orang yang ikut menopangku untuk selalu berada diatas
Terima kasih untuk guru-guru dan dosen yang telah ikhlas mengajari ku semua ilmunya
Terima kasih untuk orangtua yang selalu memberi semangat dan kasih sayang
dan Terima kasih kepada Tuhan semesta alam, Allah SWT yang telah memberi begitu banyak nikmat

Alhamdulillah hirrabbil alamin

Komentar

Postingan Populer